Keesokan paginya, setelah check-out kami sarapan dulu di warung
makan deket hotel. Saya memesan nasi+ayam goreng+air mineral
seharga 45baht (murah dan mengenyangkan). Setelah itu kami pergi ke Green Guest
House yang letaknya juga di Khaosan Road. Kamarnya agak luas sedikit, better lah daripada sebelumnya. Cuma gak
dapat AC, handuk dan sabun.
Setelah check-in,selanjutnya ke Cathuchak lagi mengantar si Ivan mau beli
oleh-oleh. Eh, saya tergoda lagi untuk belanja. Akhirnya pengeluaran tak
terduga lagi. Setelah berbelanja, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Siam via
MRT dan BTS. Sebenarnya pake BTS sudah bisa langsung ke Siam, namun saya pengen
mencoba semua moda transportasi disana. Dari Cathuchak via MRT berhenti di
Silom seharga 40 baht, kemudian dilanjut dengan BTS dari Silom ke Siam seharga
20 baht.
Sampai di Siam, saya beru merasakan
inilah kota metropolis yang sesungguhnya. Pusat kehidupan kota Bangkok ternyata
berada di Siam dan saya merasakan hal itu. Banyak bangunan berarsitektur modern
ada disana. Semua jalur transportasi ada di Siam, mulai bis kota sampai MRT dan
BTS. Mall yang ada di daerah Siam berhubungan langsung dengan jembatan
penyeberangan. Mulai dari Siam Paragon, Siam Discovery dan Central World semua
terhubung dengan jembatan penyeberangan dan BTS serta MRT.
Di MRT
Di Depan Central World
Kami sempat berhenti untuk belanja
lagi di pasar daerah Ratcha Damri dan membeli nasi+telor dadar seharga 25baht. Kami
pun makan di Central World. Di depan Central World, terdapat air mancur yang
berwarna-warni. Spot ini bagu buat foto-foto. Setelah puas makan, kami
jalan-jalan di Siam Paragon, mall terbesar di Bangkok. Disitu, terdapat juga
Siam Ocean World yang mirip dengan Sea World di Jakarta.
Di Siam Paragon
Setelah puas berjalan-jalan, kami
pun pulang. Kami naik bus nomor 15 yang menuju ke Khaosan. Kejadian lucu juga
terjadi disini. Ketika saya naik di bus 15 kemudian pramugarinya tanya mau
kemana, saya jawab Khaosan. Dia bilang kalau saya salah jalur. Seharusnya saya
naik bis di seberang jalan. Kampret.
Kami pun diturunkan tanpa bayar. Setelah
menyeberang jalan, kami pun akhirnya dapat bis nomor 15 dan itu gratis. Gak tau
kenapa kok bisa gratis. Dari info yang saya peroleh, itu bis milik pemerintah,
jadi gratis.
Sampai di hotel, Ivan segera nonton bola karena
tim kesayangannya main. Saya kemudian internetan di lobby hotel deket tempat
bermain bilyard. Ketika melihat meja bilyard, saya jadi kepingin maen. Saya ajak
Ivan dan ternyata dia mau. Tariff nya terbilang mahal, yaitu 20baht setiap kali
permainan. Day 8 >>
0 komentar:
Posting Komentar