Labels

nnifson.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Juni 2012

ASEAN Linkage Programme - Day 3



Tuesday, 28 August 2007

Makan pagi kali ini saya merasa sudah menyukai makanan ala Malaysia. Menu pagi itu adalah Nasi Goreng ala Malaysia. Nasi goreng ala Malaysia berbeda dengan nasi goreng dari Indonesia. Nasi goreng dari Malaysia memakai jagung dan nasinya berwarna kuning.


Kali ini kita akan berkunjung ke SEKOLAH SERI PUTERI CYBERJAYA yang terletak di Putrajaya. Di sana kita akan menghadiri acara pembukaan program ASEAN SCHOOL LINKAGE PROGRAM. Perjalanan dari hotel ke Putrajaya memakan waktu kira-kira 45 menit. Sesampai di sana kita langsung disambut oleh siswa dari sekolah tersebut. Ternyata sekolah disana ada penggolongan antara sekolah putra dan sekolah puteri dan sekolah yang kita kunungi itu adalah sekolah puteri. Mayoritas orang dan murid disana memakai jilbab dan jarang sekali orang disana yang tidak memakai jilbab.

Acara Launching Programme Itinerary 2007 ini dimulai pada pkl. 11.00 am. Dan dibuka oleh Menteri Pendidikan Malaysia, Dato’ Sri Hishammuddin Tun Hussein. 10 bendera Negara ASEAN berdiri tegak di atas panggung, menunjukkan persatuan Negara-negara ASEAN yang damai. Acara pembukaan Program itu ditandai dengan ditabuhnya Gong sebagi tanda bahwa acara itu telah di buka. Setelah acara pembukaan itu selesai maka dilanjutkan denga acara makan siang dengan Menteri Pendidikan Malaysia.

Perjalanan dari KL ke Kota Melaka membutuhkan waktu sekitar 2 jam.  Sama dengan dari Pacitan ke Madiun.

Dalam perjalanan itu saya tidur bersebelahan dengan teman sekamar saya karena memang pembagian kelompok bis itu berdasar teman kamar. Sepanjang jalan saya tidur karena memang cukup melelahkan. Hari hujan. Dan suasana disana dingin sekali.

Sesampai di Basecamp Homestay di kota Melaka, kami disambut meriah oleh atraksi yang ditampilkan oleh warga disana, namanya Seni Pencak Silat. Ternyata sama dengan di Indonesia. Acara pembukaan program Homestay sudah dilaksanakan. Kami menunggu giliran untuk dipanggil oleh orang tua angkat kami disana. Dan saya pun menjadi anak angkat dari dari salah satu keluarga di sana. Pertama saya takut tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan orang-orang disana. Tapi ternyata dengan menggunakan bahasa Indonesia mereka tahu apa yang kita maksud. Karena memang hanya ada sedikit perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Dan mereka juga sama sama bisa mengerti bahasa sehari-hari kita. Kegiatan pertama keluar rumah adalah ke basecamp.

Makan malam di tempat Homestay dengan di KL ternyata sama saja. Yang berbeda hanya minumannya. Di kota Melaka minuman yang khas adalah susu MILO. Mungkin karena MILO ini adalah produk asli dari Malaysia.

Ternyata latihan untuk pertunjukan malam budaya di Jakarta sangat kurang. Dan ternyata juga banyak sekali permasalahan-permasalahn yang timbul tentang pertunjukkan itu yang memerlukan persatuan dan kerjasama juga kekompakkan dari tim Indonesia. Akhirnya setelah lama berpikir dan berdebat, kami pun menemukan jawaban bagaimana kami harus melakukan pertunjukkan untuk malam budaya yang hanya diberi waktu 5 menit saja.

0 komentar:

Posting Komentar