Tuesday, 28 August 2007
Makan pagi kali ini saya
merasa sudah menyukai makanan ala Malaysia. Menu pagi itu adalah Nasi Goreng
ala Malaysia. Nasi goreng ala Malaysia berbeda dengan nasi goreng dari
Indonesia. Nasi goreng dari Malaysia memakai jagung dan nasinya berwarna kuning.
Kali
ini kita akan berkunjung ke SEKOLAH SERI PUTERI CYBERJAYA yang terletak di
Putrajaya. Di sana kita akan menghadiri acara pembukaan program ASEAN SCHOOL
LINKAGE PROGRAM. Perjalanan dari hotel ke Putrajaya memakan waktu kira-kira 45
menit. Sesampai di sana kita langsung disambut oleh siswa dari sekolah
tersebut. Ternyata sekolah disana ada penggolongan antara sekolah putra dan
sekolah puteri dan sekolah yang kita kunungi itu adalah sekolah puteri.
Mayoritas orang dan murid disana memakai jilbab dan jarang sekali orang disana
yang tidak memakai jilbab.
Acara
Launching Programme Itinerary 2007 ini dimulai pada pkl. 11.00 am. Dan dibuka
oleh Menteri Pendidikan Malaysia, Dato’ Sri Hishammuddin Tun Hussein. 10 bendera Negara ASEAN berdiri tegak di atas panggung, menunjukkan
persatuan Negara-negara ASEAN yang damai. Acara pembukaan Program itu ditandai
dengan ditabuhnya Gong sebagi tanda bahwa acara itu telah di buka. Setelah
acara pembukaan itu selesai maka dilanjutkan denga acara makan siang dengan
Menteri Pendidikan Malaysia.
Perjalanan dari KL ke Kota
Melaka membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sama dengan dari
Pacitan ke Madiun.
Dalam
perjalanan itu saya tidur bersebelahan dengan teman sekamar saya karena memang
pembagian kelompok bis itu berdasar teman kamar. Sepanjang jalan saya tidur karena memang cukup melelahkan. Hari hujan. Dan suasana disana dingin sekali.
Sesampai
di Basecamp Homestay di kota Melaka, kami disambut meriah oleh atraksi yang
ditampilkan oleh warga disana, namanya Seni Pencak Silat. Ternyata sama dengan
di Indonesia. Acara pembukaan program Homestay sudah dilaksanakan. Kami
menunggu giliran untuk dipanggil oleh orang tua angkat kami disana. Dan saya
pun menjadi anak angkat dari dari salah satu keluarga di sana. Pertama saya takut tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan
orang-orang disana. Tapi ternyata dengan menggunakan bahasa Indonesia mereka
tahu apa yang kita maksud. Karena memang hanya ada sedikit perbedaan antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Dan mereka juga sama sama bisa mengerti
bahasa sehari-hari kita. Kegiatan pertama keluar rumah adalah ke basecamp.
Makan malam di tempat
Homestay dengan di KL ternyata sama saja. Yang berbeda hanya minumannya. Di
kota Melaka minuman yang khas adalah susu MILO. Mungkin karena MILO ini adalah
produk asli dari Malaysia.
Ternyata latihan untuk
pertunjukan malam budaya di Jakarta sangat kurang. Dan ternyata juga banyak
sekali permasalahan-permasalahn yang timbul tentang pertunjukkan itu yang
memerlukan persatuan dan kerjasama juga kekompakkan dari tim Indonesia.
Akhirnya setelah lama berpikir dan berdebat, kami pun menemukan jawaban
bagaimana kami harus melakukan pertunjukkan untuk malam budaya yang hanya
diberi waktu 5 menit saja.
0 komentar:
Posting Komentar