Labels

nnifson.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 30 September 2012

Backpacker Thailand - Day 2 (City Tour in Bangkok)

<< Day 1                                                                                                                                 Day 3 >>

Pukul 09.30 kami check-out dan menyewa luggage service seharga 10 baht perhari karena sorenya kita akan berangkat ke Phuket. Kami pun berjalan sambil melihat map of Bangkok yang saya dapatkan di bandara. Di perjalanan, kami bertemu 2 bule cewek asal Amerika dan Scotland. Mereka ternyata juga mau menuju ke Grand Palace. Scam pun datang. Ada seorang supir tuk-tuk yang bilang kalau Grand Palace tutup. Namun karena saya pinter, saya pun tau kalau itu adalah jebakan (kata artikel di internet seh J). Saya pun mengajak bule tersebut agar tidak mengikuti informasi supir tuk-tuk itu, dan ternyata dia juga udah tau kalau itu adalah scam. Syukurlah.

Di perjalanan saya pun sempat ngobrol denga bule asal Scotland yang namanya saya lupa. Dia bilang kalau ini pertama kalinya ke Thailand dan udah 2 minggu di Bangkok. Dua hari lagi dia akan balik ke negaranya.
Setelah sampai di Grand Palace kami pun berpisah dengan mereka. Ketika berjalan menuju pintu gerbang, saya sempat didatangi supir tuk-tuk yang menawarkan hal yang sama. Namun saya tolak aja. Setelah sampai di gerbang Grand Palace saya pun sangat kagum dengan arsitektur bangunan ini. Kuil yang didominasi dengan warna emas yang merupakan ikon kota Bangkok ini merupakan destinasi yang wajib dikunjungi karena sangat keren (saya tidak pandai berbicara sehingga akan sangat sulit untuk mengungkapkannya). Tiket masuk sebesar 400 baht dan open everyday. Saya pun mengambil banyak foto disini. Kuil ini sangat luas, dan hati-hati kalau tidak menemukan pintu keluar dari komplek ini saking luasnya. Disini saya bertemu seorang bule asal Amerika, namanya George. Bule ini agak aneh, tapi baik orangnya. Dia meminta saya untuk mengabadikan momennya ketika beribadah disini. Saya sempat masuk ke Emerald Budha, namun disini tidak diperbolehkan untuk mengambil foto. Saya pun hanya melihat orang-orang beribadah disini.
 Grand Palace
 Grand Palace
Grand Palace

Pukul 12.30 kami pun keluar dari Grand Palace dan membeli mango juice seharga 25 baht dan drink water seharga 10 baht. Jus nya enak dan seger, namun hanya sedikit isinya. Kemudian kami beristirahat di taman burung di depan Grand Palace. Lagi-lagi, scam pun datang. Ketika saya duduk, saya dihampiri orang yang memberikan jagung untuk makan si burung merpati, namun saya langsung menolaknya. Orang tersebut memaksa memberikan jagung itu namun saya segera pergi dan secara tidak sengaja saya menjatuhkan bungkusan plastic berisi jagung itu (salahmu sendiri, aku gak mau kok dipaksa).
Saya pun kembali ke Khaosan menggunakan taksi meter seharga 40 baht berdua. Sampai di Khaosan, saya membeli makan rice chicken garlic and paper seharga 40 baht. Sebelumnya saya bilang kepada pedagangnya kalau saya gak mau pork, namun dia gak ngerti maksudku. Kemudian ada seorang supir tuk-tuk yang membantu saya kelau saya tidak mau pork tentunya dengan bahasa Thai.
Pukul 14.30 kami pergi ke Sai Tai Mai atau Southern Bus Terminal setelah sebelumnya tanya kepada petugas lobby hotel sambil mengambil tas ransel yang dititipkan tadi. Setelah tanya ke polisi bus nomor berapa jika mau ke Sai Tai Mai, eh malah menyarankan naik taksi saja. Katanya “Go there by taxi make you happy”. Kampret…
Akhirnya kami pun naik taksi ke Sai Tai Mai dengan menggunakan taksi warna pink seharga 100baht. Enak dan nyaman taksinya. Satu lagi, tarif taksi disana berdasarkan jarak yang ditempuh, jadi tidak berdasarkan waktu. But I’m not sure.
Pukul 15.30 kami sampai di Sai Tai Mai. Ini adalah stasiun bus yang sangat inovatif. Bayangkan saja, ada stasiun bus di dalam mall. Jadi kami menenteng ransel sambil ke mall. Setelah sampai di loket pembelian tiket, kami membeli tiket bis kelas ekonomi ke Phuket seharga 680baht untuk keberangkatan 16.30. Waktu perjalanan ke Phuket memakan waktu kurang lebih 12 jam. Loket untuk kelas ekonomi berwarna kuning. Setelah dapat tiket, saya pun menyempatkan waktu muter-muter mall. Saya membeli Apple Green Tea  seharga 35 baht. Sebenarnya harga yang tertera 30 baht ditambah pajak sebesar 5 baht jadi harganya 35 baht. Mbak-nya sempat senyum-senyum kepada saya, saya pun balas dengan senyuman manis tentunya. Hehe.
 Loket tiket Bangkok-Phuket
Suasana di Sai Tai Mai
Pukul 16.25 kami segera menuju bis sambil berlari karena takut ketinggalan bis. Sampai di dalam bis saya sangat kagum. Ini bis kelas ekonomi apa eksekutif ya?? Bis nya terdiri dari 2 lantai. Kebetulan kami memilih di lantai atas bangku depan sendiri. Fasilitas yang didapat seperti kelas eksekutif juga. Setiap penumpang akan mendapatkan mineral water, jus buah, kue, selimut, makan malam dan tissue basah ketika pagi hari. Dan yang paling menarik, ada seorang pramugari yang siap melayani kebutuhan penumpang (kayak di pesawat saja), namun pramugarinya udah agak tua, hehe.
Pukul 21.30 bus berhenti untuk makan malam. Saya pun segera duduk di meja makan, kemudian diambilkan semangkok nasi oleh ibu-ibu di dekat saya. Pertama kali saya melihat Traditional Food ini saya merasa gak nafsu makan. Bayangkan saja, kalau di Indonesia nasi itu gak pake kuah, la ini nasi putih pake kuah. Namanya moi sup (Thailand selatan) atau Jok - dibaca cuk seperti bahasa cina untuk bubur - untuk Thailand tengah dan utara. Ini bukan makanan tradisional Thai tapi makanan Cina yang diadaptasi dibawa oleh orang2 keturunan Cina di sana. Berhubung saya gak terlalu suka ma bubur jadi saya gak terlalu bernafsu untuk makan makanan ini.
 Traditional Food
Di depan bus
Selesai makan saya masuk ke bis, namun di jalan depan tempat makan tadi terdengar suara mobil terbalik. Saya pun buru-buru keluar untuk melihat apa yang terjadi. Sebuah mobil yang mengangkut buah klengkeng terbalik dan kelengkeng nya tercecer di jalan. Untungnya orang nya tidak apa-apa, dan saya pun sempat menikmati kelengkeng yang berceceran di jalan itu. Lumayan, kelengkeng nya gedhe-gedhe.hehe.
Sebelumnya ketika selesai makan saya sempat berkenalan dengan bule cewek asal South Africa. Namanya saya lupa. Dia juga mau ke Phuket Town, namun bukan buat berlibur, tapi mau mencari kerja. Dia barusan ke Hongkong selama 1 bulan.  Day 3 >>

0 komentar:

Posting Komentar