Labels

nnifson.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 06 Mei 2014

Padang - One Day Short Trip (Part 2)

Pukul 16.00 WIB kami bergegas untuk menuju ke Padang, destinasi kita selanjutnya. Rute yang ditempuh dari Danau Maninjau kurang lebih 3 jam. Perjalanan kami melewati beberapa kota diantaranya Padang Pariaman, Pariaman baru kemudian sampai di Padang. Selama perjalanan, kami sempat berhenti di sebuah pantai di Pariaman, yaitu Pantai Gondoriah. Pantainya tidak begitu bagus, namun boleh lah untuk sekedar rekreasi dan menghilangkan kepenatan bersama keluarga.


Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Padang. Rute perjalanan kami melewati pesisir pantai sampai akhirnya kami sampai di Kota Padang. Sesampainya di Padang, kami segera menuju ke Pantai Padang untuk melihat-lihat kondisi kehidupan malam di sekitar pantai. Ketika malam tiba, ternyata di sekitar pantai tersebut berjejeran beragam motif dan bentuk payung maupun tenda. Orang sekitar menyebutnya “Payung Ceper” dan “Tenda Ceper”. Ceper artinya pendek. And maybe you know what I mean.

Kami pun sampai di Jembatan Siti Nurbaya. Tempatnya mirip dengan Jembatan Mer di Surabaya. Namun disini banyak lampu hias di atas jembatan, jadinya kalau malam hari kelihatan begitu cantik. Di sepanjang jembatan berjejeran penjaja makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Menurut informasi yang aku dapat, jembatan itu berfungsi menghubungkan antara Kota Padang dengan Bukit Sentiong. Adapun sungai yang mengalir di bawahnya adalah Sungai Batang Arau.



Di perkampungan bawah jembatan juga ramai akan kehidupan malamnya. Tapi pada waktu itu lumayan sepi gak terlalu banyak kehidupannya. Menyusuri jalanan yang ada, sampailah kita di sebuah kota tua peninggalan jaman Belanda. Dari bangunannya jelas terlihat bahwa bangunan itu di bangun ketika sebelum Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Sekarang, bangunan itu dibiarkan begitu saja. Aku kurang tau juga, bangunan itu dimanfaatkan sebagai tempat tinggal atau dibiarkan begitu saja. Tapi yang jelas, pemandangan yang aku lihat di sekitar bangunan itu serasa tanpa penghuninya.

Selesai keliling di bangunan tua, kami kembali ke kota Padang. Kami berhenti di sebuah warung makan di belakang UNP. Harga yang ditawarkan cukup murah untuk seporsi nasi goreng plus telor dihargai Rp 12.000,- saja.

Satu hal yang mungkin saja bermanfaat bagi kalian yang ingi berkunjung di Kota Padang, adalah traffic-nya. Bener-bener semrawut. Hampir semua pengendara motor maupun mobil, menyetir dengan kenceng dan ngawur. Aku merasa kaget dan hati-hati ketika mengendarai motor pada waktu itu. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh banyaknya simpang, baik itu perempatan, pertigaan, perlimaan atau bahkan perenaman (simpang 6) tanpa lampu lalu lintas. Hal inilah yang menyebabkan jalanan di Kota Padang sedikit agak semrawut.
Selesai makan malam, kami pun bergegas pulang ke Bukittinggi lagi. Perjalanan ke Bukittinggi membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam. Jalanan terlihat agak lenggang, tidak terlalu sepi.


OK guys, sekian cerita dariku. Happy Travelling J

2 komentar:

  1. selamat datang dipadang...saya juga baru setahun disini, senang membaca cerita dalam blog anda

    BalasHapus
  2. WElcome too ranah minang..kotanya unik,, betah rasanya tinggal di minang ini :-)

    BalasHapus