Labels

nnifson.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 30 Juli 2013

Visit Semarang


Sudah lama saya nggak menulis artikel lagi, sekarang jadi kepengen nulis lagi. Kali ini tulisan saya tentang Semarang. Yap, ibukota Jawa Tengah ini menyimpan beberapa objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi tentunya. Oke, langsung saja kepada hasil tulisan saya, cekidot….!!

Sebenarnya trip kali ini tidak sengaja bagi saya, karena memang tidak pernah direncanakan dan perjalanan wisata kali ini merupakan bagian dari rangkaian acara saya dalam final salah satu kompetisi nasional dimana saya menjadi finalis dengan menjadi wakil kampus saya. Tepatnya tanggal 26-28 Juli 2012. Lumayan lah, sekali mendayung dua sampe tiga benua kalo perlu bisa terlampaui :-D


Perjalanan dimulai dari Surabaya tentunya, dari kampus saya. Setelah mendapatkan restu dari para dosen, saya berempat dengan teman saya ada Fendi, Tito dan Tiche bergegas menuju Stasiun Pasar Turi. Kebetulan perjalanan kali ini menggunakan kereta api eksekutive ( jujur men, baru kali ini gue naik kereta eksekutive :-D). Perjalanan dari kampus ke Stasiun memakan waktu sekitar 45 menit mengunakan layanan taksi terkenal di Surabaya apalagi kalau bukan Blu*B*rd Taxi. Sampai di Stasiun pukul 13.15 WIB. Sambil menunggu keberangkatan kereta yang dijadwalkan berangkat pukul 14.10 WIB, kami pun menyempatkan sejenak untuk mendokumentasikan perjalanan kami, agar bisa dijadikan kenangan guys.

 Di depan Stasiun Pasar Turi

Pukul 14.10 WIB kereta pun berangkat menuju Semarang. Kami mendapatkan kursi yang berhadapan. Perjalanan ke Semarang memakan waktu sekitar 4 jam. Pukul 18.30 WIB sampailah kita di Stasiun Semarang. Lumayan gedhe lah, dengan sedikit sentuhan arsitek jawa yang masih ada. Setelah turun dari kereta, kita segera mencari transportasi ke penginapan kita. Dapat lah sebuah taksi berwarna putih di sekitar stasiun yang mau mengantarkan kita ke penginapan sambil berwisata malam di Semarang. 

Stasiun Semarang

Tujuan pertama yaitu Kota Lama, yaitu sebuah kawasan yang terdiri dari bangunan tua peninggalan jaman kolonial Belanda dulu. Kami pun menyempatkan mendokumentasikan beberapa spot terbaik di sekitar lokasi itu. Setelah berfoto-foto kami pun melanjutkan perjalanan ke kawasan Simpang Lima, yang merupakan persimpangan yang memiliki lima cabang. Kawasan ini terkenal dengan berbagai macam kulinernya yang kebetulan perut kami sudah campusari-an alias keroncongan untuk segera mencicipinya. Kami berhenti di sebuah warung makan yang berada di kawasan tersebut yang menjual makanan khas Semarang, yaitu Tahu Gimbal. Saya pun memesan satu porsi ditambah dengan seporsi es teler durian yang menggugah selera. Tak berselang lama pun makanan saya dating. Hmmmm, bener-bener maknyus ne makanan. Kalo di Surabaya mirip dengan Rujak Cingur-nya. Perpaduan antara tahu, lontong, telur, sayur dan bumbunya yang ciamik menghasilkan rasa yang sangat enak. Apalagi ditambah kondisi perut yang lapar.

 Tahu Gimbal Semarang

Puas mengisi perut, kami pun melanjutkan perjalanan ke hotel tempat kami menginap, tepatnya di Grand Candi Hotel. Perjalanan ke hotel kami disuguhkan pemandangan bergunung-gunung. Ternyata kota Semarang ini berada di dataran tinggi, hotelnya juga sih. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit sampailah di hotel tempat kita menginap. Oh iya, kami menginap di hotel ini bersama satu orang dosen kami yang kebetulan dalam perjalanan ke Semarang tidak ikut bersama kita. Beliau menggunakan pesawat karena masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan. Setelah menunggu beliau, akhirnya datang juga. Kami pun segera masuk kamar untuk mempersiapkan perlombaan besok. Kamarnya cukup bagus, kelas empat lah sekitarannya. J

Perlombaan saya kali ini dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai sekitar pukul 11.30 WIB. Selesai melaksanakan shalat Jumat, city tour pun dimulai. Paket wisata kota kali ini menggunakan bus dari kampus yang bertindak sebagai tuan rumah acara ini. Perjalanan dimulai di tempat wisata terkenal di Semarang, yaitu Lawang Sewu. Kenapa disebut Lawang Sewu atau dalam bahasa Indonesia berarti Seribu Pintu ini? Ya, karena dalam bangunan ini terdapat banyak sekali pintu dan dalam psikologis orang jawa, pengganti bilangan “banyak” yang paling mudah diterima masyarakat jawa jaman dahulu adalah seribu atau dalam bahasa jawa berarti sewu.

Tempat wisata Lawang Sewu ini terletak di pusat kota Semarang, Jawa Tengah. Tiket masuk ke tempat ini adalah Rp 10.000,- untuk hari biasa maupun hari libur/hari besar. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 07.00 s/d 21.00 WIB. Ekspedisi pun dimulai. Meskipun ada tour guide disitu, namun kami berempat tidak menggunakan jasa itu. Kami berpetualang sendiri. Kami menyusuri beberapa bagian dari bangunan ini, mulai dari ujung bawah yang terdapat terowongan dan bekas penjara tawanan penjajah lolonila Jepang pada masa itu sampai ke ujung atas yang katanya pernah digunakan dalam acara uji nyali di salah satu stasiun televisi swasta. Memang, kesan suram dan angker sangat terasa ketika berada di atas. Kelembaban udara yang tinggi di tambah sedikitnya cahaya matahari yang masuk ke tempat itu dan banyaknya kelelawar menambah aura mistis terpancar dari tempat itu. Selain itu ditambah dengan sisi histories tempat ini dimana terdapat gambaran kejamnya sang Jepang dalam mengelola gedung tersebut yang dulu sebagai pusat perkantoran perkereta-apian  diubah sebagai tempat pembantaian bagi penduduk Indonesia di bawah tanah dari lubang pembuangan yang ada di Lawang Sewu.

 Lawang Sewu
 Lawang Sewu
 Lawang Sewu

Kamipun melanjutkan menelusuri sisi lain bangunan itu sampai ke semua sisi. Sampai-sampai kita tidak tahu jalan keluarnya. Akhirnya kita bertemu rombongan kami dan akhirnya kita bisa keluar dari tempat itu. Banyaknya pintu dan bentuk bangunan yang hampir sama membuat kita kebingungan untuk kembali ke tempat asal. Saya sempat mengabadikan beberapa foto di lokasi ini.

Perjalanan dilanjutkan menuju tempat wisata berikutnya yaitu Klenteng Sam Po Kong. Tempat ini oleh warga sekitar juga biasa disebut dengan Gedong Batu. Kurang tau juga kenapa bisa dikenal dengan sebutan itu. Komplek ini terdiri dari sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong dan empat tempat pemujaan. Yang menjadi ikon penting dari kompleks ini tentu saja Klenteng Besa dan gua Sam Po Kong. Namun pada saat itu kompleks nya sudah tutup, jadi kita hanya bisa menikmati dari luar area saja. Sangat disayangkan sih sebenarnya. Tapi gak papa lah, wong namanya aja gratis kok. Kami hanya sempat berkeliling ke kompleks tersebut sambil mengabadikan foto kami di tempat ini. Maklum, belum tentu juga kita akan menginjakkan kaki disini. 

 Sam Poo Kong
 Sam Poo Kong

Perjalanan dilanjutkan ke tempat oleh-oleh khas Semarang, apalagi kalo bukan Lumpia khas Semarang yang sudah terkenal itu. Yap, ternyata bis kita diberhentikan di sebuah tempat yang disitu banyak dijual oleh-oleh khas Semarang yang lain. Saya di kasih tau sama panitia dan ditunjukkan tempat lumpia [aling enak di Semarang. Ternyata tempatnya hanya sebuah gerobak yang disitu terdapat bapak penjual dan seorang asistennya. Tapi kalo bicara jualannya, masyaallah laku keras. Bapak penjualnya sendiri bilang sering kewalahan ketika berjualan. Dia buka mulai jam 9 pagi dan kadang-kadang tengah hari sudah habis. Alhamdulillah, pada saat itu persediaan masih banyak jadi kami masih kebagian.

Oiya, pada waktu itu saya dapat Lumpi gretongan loh. Ceritanya seperti ini, pada waktu itu ketiga teman saya dan dosen saya membeli 20 kotak lumpia. Harga satu kotak lumpia Rp 25.000,-. Nah, iseng-iseng saya bilang ke penjualnya kalau sudah beli banyak masa nggak dapat bonus. Eh, sama penjualnya dikasih satu kotak isi dobel. Lumayan lah, buat oleh-oleh orang rumah.

Selain ke tempat makanan, saya juga menyempatkan membeli sebuah kaos bertuliskan “Semarang”, sekedar informasi ini adalah agenda wajib ketika saya mengunjungi daerah wisata baru bagi saya. Maklum, saya kan juga hobi traveling.

Selesai itu perjalanan di lanjutkan ke Masjid Agung Semarang untuk berbuka puasa, namun rombongan kami tidak ikut Karen asalah satu teman kami ada yang sakit jadi terpaksa kita gak ikut perjalanan berikutnya.

Esoknya, sebelum kita balik ke Surabaya, kita menyempatkan diri sebentar untuk membeli oleh-oleh lagi sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya dengan kereta api.

Sekian ringkasan perjalanan kami. Semoga menghibur kalian semua.

0 komentar:

Posting Komentar