Saya bangun pukul 06.00 dan saya
merasa ada yang aneh. Semua listrik tidak ada yang nyala. Usut punya usut,
ternyata penerangan disana hanya bisa digunakan mulai pukul 19.00-06.00 saja
setiap harinya karena kapasitas jensetnya yang hanya bisa digunakan pada jam
itu saja.
Setelah bersih diri dan prepare buat perjalanan kali ini, saya
pun segera berangkat ke dermaga setelah sebelumnya mengisi perut terlebih
dahulu. Rute perjalanan kali ini adalah Pulau Cemara Kecil, Tanjung Gelam dan Pulau
Menjangan Besar (berenang dengan hiu).
Perjalanan ke pulau Cemara Kecil sekitar 1 jam. Pada saat itu arus air laut agak gedhe, jadi goncangan kapalnya agak besar. Kami disuruh memakai jaket pelampung untuk keselamatan. Setelah 1 jam perjalanan, kami tiba di pulau Cemara Kecil. Namun sebelum sampai ke daratannya, kami mencova spot snorkeling disitu. Snorkeling selama hampir 1 jam membuat badan saya seperti habis berlari 10 km aja,hoho.
Emang bener, keindahan bawah laut di Karimunjawa sangat mempesona. Kalau mau dibandingin sama di Phi-Phi Islands (Thailand) saya rasa masih kalah jauh dari segi variasi flora dan faunanya, kebersihan dan yang pasti sensasinya man.
Snorkeling
Selesai snorkeling, kami mendarat di Pulau Cemara Kecil dan meng-explore pulau itu. Saya sempat mengambil banyak foto yang pastinya sebagai ajang pamer aja, meskipun sisi kenangannya itu masuk urutan selanjutnya.
Foto bareng
Puas berkeliling pulau, perjalanan dilanjutkan ke Tanjung Gelam, sebuah pulau yang memiliki pemandangan pantai yang sangat menakjubkan. Pulau ini sangat kecil dan tidak berpenghuni, namun keindahan pantainya emang gak ada duanya. Agenda kami adalah makan siang sambil menikmati keindahan ciptaan tuhan ini.
Perjalanan dilajutkan ke
Menjangan Besar dimana kita akan berenang bareng ikan hiu. Waaw!! Its real!! I can’t imagine this..
Sampai di dermaga, saya langsung bergegas menuju ke tempat penangkaran hiu. Ada banyak hiu disitu. Dan ada satu hiu yang di kepalanya di beri tattoo berbentuk Halloween. Keren. Saya dan teman-teman segera menceburkan diri ke kolam itu, meski ada sedikit rasa takut namun lama kelamaan perasaan takut itu berubah menjadi senang.
Ada kejadian lucu ketika berenang bersama ikan hiu. Edith, kakinya terluka terkena karang. Kami semua tau kalo hiu bakal ganas ketika mencium bau darah. Dengan secepat kilat, kami segera mengeluarkan Edith dari kolam tersebut dan ia tidak bisa berenang lagi. Kasian. :-D
Foto bareng di penangkaran hiu
Setelah puas berenang dengan ikan hiu, rombongan kami segera pulang ke Kaimunjawa. Kami sampai di dermaga pukul 16.00 WIB. Pada saat itu ada pertandingan bola voli di alun-alun Karimunjawa, namun saya lebih memilih pulang aja.
Malam harinya, saya mencoba menelusuri daerah di sekitar situ. Dengan berbekal sepeda motor, saya berkeliling di sekitar karimunjawa. Di perjalanan saya menemukan makam, sekolah, rumah sakit, PLTD hingga sampai di suatu kawasan yang sangat gelap dan menyeramkan. Saya pun segera balik daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian saya menuju ke alun-alun dan ketemu sama temen-temen. Kami memilih nongkrong di alun-alun Karimunjawa sambil menikmati pemandangan dan suasana di tempat itu.
Keesokan harinya seperti biasa, setelah packing maka segera menuju ke dermaga. Rute kali ini adalah ke Pulau Menjangan Kecil, Cemara Besar dan sebuah pulau yang tidak tahu namanya. J
Setelah perjalanan selama 1 jam, sampailah di suatu spot snorkeling di dekat Menjangan Kecil. Seperti biasa, setelah puas snorkeling kemudian menjelajahi pulau. Lalu pergi ke pulau Cemara Besar untuk makan siang dan menjelajah pulau lagi. Pantai di Cemara Besar juga cukup bagus, selain pemandangan pantai dan batu-batuannya, ternyata di pulau ini juga ada penjual makanannya. Pemandangan yang sangat langka menemukan kehidupan di pulau-pulau itu.
Setelah itu, kami melanjutkan ke
sebuah pulau yang gak tau namanya untuk snorkeling lagi. Kalau dihitung-hitung,
dari kemaren saya sudah snorkeling selama lima kali. Padahal yang dijanjikan
hanya dua kali aja. Bonus yang sangat menarik sih. Tapi efeknya adalah ke
kulit. Kulit saya selain terbakar juga seperti bersisik. Bila dipegang akan
terasa sakit. Mungkin itu terjadi karena kandungan garam air laut di tambah
teriknya matahari.
Pukul 17.00 kami tiba di dermaga Karimunjawa. Lalu kami segera bersih diri dan sedikit merebahkan badan karena kami sudah menghabiskan tenaga yang cukup banyak di laut. Malamnya adalah acara puncak selama di Karimunjawa, yakni pesta BBQ. Sebelumnya Cetok membeli ikan di pasar dengan harga yang sangat murah, jauh di luar dugaan. Mungkin dekat pantai kali ya, jadi harganya bisa murah seperti itu.
Menu BBQ kali ini adalah cumi-cumi dan sebuah ikan tuna yang sangat besar. Banyak canda tawa, suka cita, intrik, semuanya jadi satu dan menghangatkan suasana malam terakhir di Karimunjawa itu. Sungguh Unforgotable moment J
Paginya kami semua berangkat ke pelabuhan Karimunjawa dan naik kapal fery setelah sebelumnya, Adit, memesan tiket kapal pada saat subuh tadi. O ya, kapal fery Jepara-Karimunjawa hanya berangkat sehari sekali, jadi bagi travelers harap diperhatikan baik-baik tentang keberangkatan kapal fery itu. Di kapal, saya tidak mendapatkan kursi, dan terpaksa saya duduk di tangga. Akhirnya saya melihat sebuah tikar dan menggunakan tikar tersebut untuk merebahkan badan saya. Untung pemilik tikar itu tidak keberatan J
Pukul 14.00 WIB kami tiba di pelabuhan Jepara dan gak lama travel yang menjemput kami ke Surabaya segera datang. Perjalanan kali ini sungguh menyisakan memori yang gak terlupakan.
0 komentar:
Posting Komentar