Ini adalah perjalanan saya yang kedua kalinya ke negeri
jiran. Sebelumnya saya menginjak negeri jiran ini ketika mengikuti acara
pertukaran pelajar. Pada saat itu saya masih duduk di bangku SMA kelas 2.
Meskipun ini perjalanan kedua bagi saya, namun ini merupakan perjalanan
backpacker saya yang pertama kalinya. Jadi saya merasa layak untuk diceritakan
di blog ini.
Sebelum berangkat, saya prepare barang-barang apa saja yang
bakal saya bawa. Kali ini saya berangkat sendirian tanpa ada seorang kawan pun
yang ikut kali ini. Perjalanan saya dimulai dari kota Bengkulu, kota yang
terkenal akan Bunga Rafflesia-nya. Kenapa Bengkulu? Karena saya kebetulan dapat
pekerjaan disini, jadinya saya mengambil start dari kota ini.
Awal perjalanan saya tidak begitu mulus. Pesawat saya dari
Bengkulu ke Jakarta berangkat pukul 09.20 WIB. Sedangkan saya pukul 08.00 WIB
masih harus menyelesaikan pekerjaan saya. Alhasil, saya berangkat pukul 08.45
WIB dengan kecepatan maksimal tentunya, agar tidak ketinggalan pesawat. Sampai
di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu pukul 09.10 WIB. Saya pun bergegas
menuju ke ruang Check-In. Sampai disana saya hampir tidak diperbolehkan naik ke
pesawat karena pesawatnya sudah mau take-off. Dengan sedikit ikhtiar, saya pun akhirnya diperbolehkan
naik ke pesawat meski dapat beberapa omelan dari petugas bandaranya.
Saya dapat tempat duduk paling belakang, persisnya seat 29A.
Yap, itu adalah kursi yang paling belakang. Selama perjalanan, saya lebih
banyak menghabiskan waktu dengan membaca beberapa majalah yang disediakan di
setiap seat.
Tidak terasa, pesawat telah mendarat di Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta. Setelah turun dari pesawat, saya bergegas menuju loket
AirAsia yang ternyata terletak di Terminal 3. Saya mengunakan fasilitas Shuttle
Bus yang disediakan oleh pihak bandara. Sampai di Terminal 3, saya menuju loket
AirAsia untuk membeli tiket ke Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, saya hanya
membeli one-way ticket saja. Kali ini saya akan mencoba peruntungan saya di
negeri jiran itu.
Walhasil, saya dapat ticket pukul 13.30 WIB. Tidak lupa juga
saya menukarkan uang saya saya dalam bentuk Ringgit Malaysia (RM) di Bank
Mandiri dalam Bandara. Rate-nya cukup bagus pada saat itu. Setelah itu, saya
langsung menuju ruang tunggu di lantai atas.
Pukul 13.30 WIB, pesawat take-off menuju Kuala Lumpur.
Perjalanan memakan waktu hampir 3 jam. Perut saya keroncongan ketika di tengah
perjalanan. Saya pun memesan sekotak makanan khas Palembang. Meskipun harganya
sangat gila, namun cukup lah untuk mengisi perut yang sejak tadi pagi belum
terisi makanan sedikitpun.
Sampai di bandara LCCT pukul 16.00 waktu setempat. Ketika
memasuki immigration check, saya
sempat deg-degan karena saya tidak membeli tiket return. Kali ini saya harus
berpikir cerdas, dan ide itu muncul begitu saja. Saya melihat ada seorang
petugas immigration check yang
mengenakan hijab. Dari bahasa tubuhnya, saya yakin bahwa saya bisa lolos jika
dia yang memeriksanya. Saya pun ikut antrian tersebut meskipun agak sedikit
lebih panjang dari yang lain. Dengan sedikit negosiasi dan keberuntungan juga,
akhirnya saya lolos Immigration-Check tersebut. Kemudian saya segera menuju ke
lantai dasar untuk membeli tiket bus menuju One Utama (Bandar Utama). Saya
memilih jurusan itu karena ada tante saya disana, jadi lumayan lah dapat
penginapan gratis. :-D
Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Yang masih
terjaga dari dulu sampai sekarang di negeri ini adalah jalannya yang lumayan
bagus. Lebar jalan yang luas disertai dengan pemandangan kebun sawit di
sepanjang jalan membuat perjalanan saya menjadi terasa begitu cepat. Sampai di One
Utama hari sudah gelap. Seteleh menunggu beberapa menit, paman dan tante
akhirnya datang dengan menaiki motor. Ada yang berbeda antara ijin mengemudi di
Indonesia dengan di Malaysia. Disana, ada ijin tertentu untuk membonceng orang.
Jadi di motor nya di beri sticker bertuliskan (P) untuk yang belum mendapat
ijin membonceng penumpang, sedangkan yang sudah dapat ijin tidak ada sticker
tersebut. Jadi, ijin untuk menaiki kendaraan bermotor disana agak sulit,
berbeda dengan ijin di Indonesia yang cenderung mudah.
Sebelum pulang, saya mampir di sebuah warung khas Thailand dan saya memesan seporsi Tom Yum dan segelas Guava Juice. Seteleh perut terisi, saya bergegas pulang untuk beristirahat. Benar-benar perjalanan yang melelahkan buat hari ini, namun banyak kisah yang menurut saya menarik untuk diingat dalam memori saya.
0 komentar:
Posting Komentar